Kamis, 24 April 2008

kuliner rosonekrosotenanan



Mie, Bakmi, Bihun
mie merupakan jenis makanan favorit di indonesia, saya pernah baca bahwa peredaran mie di indonesia mencapai Rp. 13 milyard sehari.
makanan yang mengkonsumsi mie cukup banyak adalah mie dan baso, dimana paling banyak beredar di kota-kota besar di jawa, sumatera, sulawesi, bali dan maluku.
pada artikel ini saya ingin mengajak dan membagi pengalaman tentang rasa yang pernah saya kunjungi, namun masih sangat terbatas di yogyakarta.
1. MIE JOWO (di jogja disebutnya "bakmi")
bakmi di kota jogja begitu banyak peminatnya, sampai-sampai untuk mendapatkan parkir saja cukup sulit, dan bila kemalaman juga sdh tidak kebagian, wuuih opo rosone kroso tenanan to ..?

tempatnya dimana nanti ya ...
salam kuliner ...
roed58

Selasa, 22 April 2008

evolusi diri


masa balita ku, selalu dalam pelukan bunda
huuus jangan gede-gede ntar ngiler loh ....

tanda kasih bunda, apaun miliknya juga diberikan untukku, antingan, rok dan asesorisnya juga untukku .....,
macho juga ya brur ...
perjalan sang matra waktu yang selalu bergerak maju, menuntunku meninggalkan masa balita ke remaja, ..... pada masa ini aku banyak belajar dari lingkunganku, seperti waktu itu musim rambut gondrong akupun ikut menjadi modelnya .....
trus dimana kasih sayang bunda berada ... ?
bunda tak pernah melepaskan kasih sayangnya, beliau selalu khawatir tatkala aku tak berada dalam batas pandangnya, maka untuk memberi ketenangan bathin beliau aku selalu berpamitan saat meninggalkannya......
mulai nakal, bandel, nyebelin ... juga kale ....

hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahunpun berganti .... makin lebar aja ketawanya .... apa yang ku lakukan ?
masa-masa sulitpun kualami, untuk melanjutkan sekolah yang harus bayar spp, maka solusinya cari ikatan dinas .....

setelah lulus pendidikan giliran menjalankan ikatan dinas dan sekarang giliran saat menegangkan pada saat menunggu pengumuman penempatan pertama ....., aku ditempatkan oleh perusahaan di kota palembang sumatera selatan, .... disana ada jembatan ampera yang besar dan panjang melintasi sungai musi yang besar (tapi sayang gak ada lagunya seperti jembatan merah di surabaya).
ini mesti ada episode tersendiri bersamo wong kito galo ..., ada makanan khas pempek kapal selam, lenjer, godho-godho, celimpungan, mie celok 26 ilir, pesta durian, pindang pegagan, lemang, kemplang, lempok, martabak har, dll

masa setengah baya ..... ?
hidup adalah karunia ....
hidup harus kuat & tetap semangat .....
jadi berkat bagi orang lain.....
bersyukur ...
salam hangat dan jabat erat
roed58

Senin, 14 April 2008

Merawat VW sebuah hobby


pembaca yang terhormat,


hobby otomotif tidak selalu mahal, dengan mempelajari seluk beluk mesin, body, mekanik, sistim pengapian, rem dan karburasinya menuntun aku lebih ingin mengetahui kehebatan, keunikan tentang mobil & motor tuaku.


saat ini koleksi mobil tuaku adalah Volk Wagen (VW) jenis Combi buatan Germany tahun 1971, sedangkan motor kesayanganku adalah Das Klaine Wonder (DKW) Union buatan Germany tahun 1958 dengan mesin 2 langkah (2tak) dengan ukuran silinder 125 CC (mungkin sekarang ini termasuk yang tidak ramah lingkungan ya .. ?, tapi jangan khawatir ... tidak perlu dikendarai dipandang saja sudah menghibur hati, ... wow krik-krik ..ha... ha...)


aku menyukai VW Combi karena bentuknya yang khas seperti kotak sabun, besar, dan lega didalamnya, keistimewaan mobil ini terletak pada suspensinya dengan sistim torsi yang sempurna, sehingga mampu meredam goncangan walau kondisi jalan yang bergelombang ..... (...ettel saja bro ...)


walau mesin standard hanya 1.800 cc, namun kemampuannya luar biasa, mampu mengantar keluargaku berlibur kemana saja seperti ;


  • Ke puncak Sarangan Magetan yang dingin dengan danau dan gunungnya yang sangat indah...... (ntar fotonya sarangan di posting lah...)

  • Ke telaga Ngebel Ponorogo dengan medannya yang menanjak dan berkelok-kelok, dingin serta penuh buah durian dibagian tepi danau, bagi yang gemar ikan tawar juga tersedia wader goreng dengan sambal dan lalapannya ... (huh hah .... mak...nyus kata presenter kuliner itu..)

  • Ke Palembang cukup dengan 30 Jam start dari Surabaya.

  • ke objek-objek wisata di seantero Jawa Timur .... (Lumpur lapindo, Tretes, Selecta Batu, Balai Kambang Malang selatan, Sendang Biru, Pasir Putih, Mada Karipura, Watu Ulo, Glenmore, Kalibaru, Kawah Ijen, Karang Kates, dll).

jasa mobilku adalah mengubah rencana berliburku menjadi kenyataan tanpa harus ngadat/rewel dan ....... mungkin itulah manfaat bila segala sesuatunya kita kondisikan selalu dalam keadaan prima, melalui langkah pengecekan bagian-bagian mesin, pengapian, karburasi, rem dan mekanik-mekaniknya.


siapa yang punya hobby sama ...? mari kita share pengalaman kita agar mendapatkan manfaat yang lebih besar dan nyaaaaammmaaaaan tenanan ...


terima kasih

salam hangat dan jabat erat

roed58

Minggu, 13 April 2008

Masa kecilku



Aku adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara dan semuanya laki-laki, karena ibuku begitu mendambakan anak perempuan maka pada masa kecilku dikenakan busana rok dan anting-anting, yang entah dipinjam dari siapa?
Namun foto itulah yang sampai saat ini masih di pajang dalam pigura kecik dikamar ibuku (alm.)
Entah mengapa aku ingin memasang foto ini pada media ini, mungkin karena aku ingin mengingat tentang kasih seorang ibu yang begitu luar biasa untukku.
Aku sejak kecil diasuh oleh kedua orang tua dan nenekku di sebuah kampung sebelah utara Yogyakarta yang saat ini lebih dikenal dengan agro wisata salak pondoh, dengan udara yang sejuk dan lingkungan yang aman.
Pada umur 5th aku masuk sekolah taman kanak-kanak bhayangkari yang berada dilingkungan tangsi (POLRES) di sleman, semangat dan senang rasanya pada masa itu untuk berangkat ke sekolah dengan sepatu kulit dan berkaos kaki, dengan membawa mug besar (cangkir) untuk minum susu setiap pagi disekolah (susu pada saat itu merupakan bantuan dari Unesco) walau harus berjalan kaki sejauh 2km bersama teman-teman dari kampungku,
Sepulang dari sekolah aku sering bermain-main dahulu di sawah mencari tanah liat untuk membuat mainan patung, hingga sering terlambat pulang membuat ibuku kebingungan mencariku, begutulah cinta kasih ibu .....
Saat makan siang selalu kujumpai nasi yang disebut dengan BULGUR yang menurut ceritanya bahan makanan ini di-impor dari Amrik yang konon di negara asalnya merupakan bahan makanan untuk ternak .... hiiii kacian deh aku ..., dan pada masa itu aku juga mengenal bahan makanan yang disebut dengan BERAS TEKAD (berasal dari Telo+Kacang+Djagung) namun aku tidak menyesali hal itu, toh aku harus bersyukur bahwa sampai kini aku masih dikanuniai kesehatan dan berkat yang luar biasa .. (amin).
Pada saat aku menginjak sekolah dasar (SD) teman-temanku tidak ada satupun yang mengenakan sepatu, maka akupun mengikuti budaya mereka (mungkin juga pada saat itu orang tua juga tidak mampu membelikan sepatu untukku), saat itu kelas-1 sampai kelas-2 untuk menulis masih menggunakan grip (alat tulis dari bahan semen) dan sabak (batu tipis sebesar buku bolak-balik berwarna hitam) sebagai medua untuk menulis, setiap pulang sekolah harus dicuci bersih dan dikeringkan, untuk persiapan sekolah esok pagi, begitu seterusnya.
Setiap pagi selalu ada mencongak (Guru menanyakan pelajaran yang telah lampau / hafalan), dan setiap akhir pelajaran pasti dilakukan ulangan dengan materi yang diajarkan pagi hingga siang, tatkala mujur mendapatkan nilai 9 yang ditulis dengan kapur putih dari Bapak/Ibu Guru, maka nilai tersebut kita tempelkan di pipi untuk ku-pamerkan kepada nenekku untuk mendapatkan hadiah intip krawu (kerak nasi dengan kelapa muda di parut wuuuuh uenaknya).
Masa SMP aku belajar berorganisasi di kepanduan (pramuka), kegiatan yang saya ikuti adalah jambore nasional di Cibubur (lagu saat itu berjudul "ayo padi ditumbuk") siapa yang pernah ikut disana ... ?, saat itu produk sarden baru di produksi kita mnyebutnya "sarden pronas", wow masakan kaleng pertama di indonesia kali ....
Masa SMA organisasi yang aku ikuti adalah beladiri cabang Kempo, tapi walaupun ikut beladiri aku belum pernah berkelahi lho, takuuuut sakit dan menyakiti.
Setamat SMA aku mencari institusi yang menyelenggarakan pendidikan dengan ikatan dinas, maklum orang tua tidak memungkinkan membiayai pendidikan lanjutan, berbahagialah aku diterima disalah satu institusi yang sampai saat ini masih menjadi salah satu BUNM milik Bangsa Indonesia.
Sejak 3th lalu aku bertugas melayani pelangganku di karesidenan Madiun, Kediri dan Bojonegoro.
Terima kasih Tuhan, atas segala kemurahan dan berkat yang kuterima sampai hari ini, Amin.

visitor counter

spare
Powered By Blogger